IND/ENG

Mengenal Pola Pengasuhan yang baik, Orang Tua Wajib Tahu

Sumber Gambar : Free Stock photos by Vecteezy

Keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak. Pertumbuhan dan perkembangan seorang anak bergantung pada pola asuh yang diterapkan oleh orang tua.

Permasalahan yang sering terjadi adalah orang tua terlalu membatasi anak atau bisa disebut dengan stricts parents.

Kemajuan teknologi juga telah mempengaruhi pola asuh di era modern ini. Banyak anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget daripada berinteraksi dengan orang tua atau melakukan aktivitas fisik yang lebih sehat. Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya keterampilan sosial, kurangnya perhatian, dan penurunan kemampuan berpikir kritis.

Faktor tersebut menjadi tantangan bagi orang tua, namun pada realitanya banyak orang tua yang membiarkan anaknya berlama-lama dengan gawainya sampai lupa waktu. Mereka tidak mengontrol kebiasaan anak-anaknya itu dengan maksud agar anak tidak rewel. Padahal kebiasaan tersebut bisa menimbulkan kecanduan.

Fenomena lain yang terkait dengan pola asuh adalah kesibukan orang tua. Banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab lainnya, sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anak mereka. Akibatnya, anak-anak mungkin merasa diabaikan, kurang diawasi, atau kurang mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.

Manfaat dari Menerapkan Pola Asuh yang Baik

Menurut Baumrind (dalam Papalia, 2004), pola asuh merupakan cara orang tua membesarkan anak dengan memenuhi kebutuhannya, memberi perlindungan, mendidik, serta mempengaruhi tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat dari menerapkan pola asuh yang baik adalah membuat anak sejahtera secara fisik dan mental. orang tua juga harus memperhatikan tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang baik, sehingga akan berdampak positif pada masa depan anak.

Selain itu, menerapkan pola asuh yang tepat akan menciptakan lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi perkembangan yang sehat dan optimal pada anak-anak.

Macam-Macam Pola Asuh

Menurut Baumrind (1991) terdapat empat kategori dari pola asuh yang wajib diketahui orang tua:

1. Pola Asuh Authoritative

Pola asuh authoritative atau demokratis adalah pola asuh yang bertolak belakang dengan pola asuh otoriter. Orang tua memberikan kebebasan anak dan mendorong anak untuk mandiri. Orang tua senantiasa memberikan dorongan yang positif untuk bimbingan anak ke arah yang lebih baik. Biasanya anak menjadi percaya diri, bisa membuat keputusan dan bertanggung jawab apa yang diperbuat.

2. Pola Asuh Authoritarian

Pola asuh authoritarian atau otoriter adalah pola asuh yang sangat keras, di mana orang tua cenderung memaksakan kehendak ke anak tanpa banyak alasan yang harus dipatuhi oleh anak-anaknya, tanpa mempedulikan perasaan sang anak.

3. Pola Asuh Indulgent

Pola asuh Indulgent atau permisif adalah jenis pola asuh orang tua yang cuek terhadap anak. Apapun yang mau dilakukan anak diperbolehkan oleh mereka, termasuk hal-hal yang tidak baik atau bertentangan dengan nilai-nilai tertentu.

4. Pola Asuh Neglectful

Pola asuh Neglectful adalah pola asuh di mana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak. Orang tua pada pola asuh tipe ini mengembangkan perasaan bahwa aspek-aspek lain kehidupan orang tua lebih penting daripada anak.

Cara pengasuhan yang baik

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua dalam memberikan pola pengasuhan yang baik kepada anak:

1. Berikan kasih sayang dan perhatian

Tunjukkan cinta dan kasih sayang kepada anak-anak secara konsisten. Berbicaralah dengan lembut, bermain bersama mereka, dan dengarkan dengan penuh perhatian saat mereka berbicara.

2. Menjadi contoh yang baik

Anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Jadilah contoh yang baik dengan menunjukkan nilai-nilai positif, perilaku yang diinginkan, dan cara mengelola emosi dengan baik.

3. Konsisten

Ciptakan aturan dan konsisten dalam penerapannya. Anak-anak membutuhkan batasan yang jelas dan konsekuensi yang konsisten saat melanggar aturan.

4. Komunikasi yang efektif

Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangatlah penting. Dengarkan anak dengan penuh perhatian, gunakan bahasa yang mudah dimengerti sesuai dengan usia mereka, dan ajukan pertanyaan terbuka untuk memahami perasaan dan pikiran mereka. Dorong anak untuk berbicara dengan jujur dan terbuka. Komunikasi yang efektif membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan antara orang tua dan anak.

5. Dorong kemandirian dan tanggung jawab

Berikan anak kesempatan untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan tugas sesuai dengan usia mereka. Dorong kemandirian dengan memberikan tanggung jawab yang sesuai. Ini membantu anak-anak mengembangkan rasa percaya diri, keterampilan mandiri, dan rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban mereka.

Perlu diketahui bahwa setiap jenis pengasuhan memiliki dampak tersendiri bagi anak. Pola pengasuhan yang baik akan memberikan efek positif kepada anak seperti hubungan antara orang tua dan anak yang akan semakin dekat, komunikasi orang tua dan anak menjadi lebih efektif, dan juga dapat meningkatkan kebahagiaan bagi anak sehingga mampu meningkatkan kepercayaan diri anak untuk menjalani kehidupannya. Sebaliknya, pola pengasuhan yang buruk dapat memberikan banyak efek yang negatif pula kepada anak.

***

Tim Penulis:

Amril Prayoga, Cindy Rosmaini, Fitra Nuhaad Nafiis Thaib, Fitria Fera Diana, Handoko Adriano, Konita Aina Thurfi, Ludiah Zenada.

 

===

Referensi:

Baumrind, D. (1991). The influence of parenting style on adolescent competence and substance use. The Journal of Early Adolescence, 11(1), 56-95.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2004). Human Development. New York: McGraw-Hills.

Putri, M. N., Fathurohman, I., & Setiawan, D. (2022). Pola asuh orang tua dalam pembelajaran daring di masa pandemi covid-19. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 11(1), 224-233.


Create By : Admin
Artikel Lainnya